Upacara Adat Gumbreg

(Selasa 29-02-2022) Bertempat di Balai pertemuan warga dusun Geger Seloharjo Pundong. Gumbreg atau Gumbregan adalah upacara adat sebagai ungkapan rasa syukur para petani dimana hewan ternaknya selama ini sudah menjadi bagian dari penghidupan. Hewan ternak atau rajakaya bagi para petani dan warga Dusun Geger Seloharjo sudah menjadi bagian dari kehidupan dan budaya yang sudah berjalan turun-termurun dari generasi yang lampau sampai hari ini.

Warga masyarakat Dusun Geger melaksanakan upacara adat Gumbreg sebagai rasa ucap syukur terhadap alam semesta. Melalui hewan ternaknya, petani sudah dibantu mencari penghidupan dan saling menjaga harmoni antara manusia dengan alamnya.

Gumbreg ini digelar oleh warga para petani agar hewan ternaknya semakin sehat, gemuk, dapat berkembang biak, selalu sehat dan aman dari wabah penyakit. Sebab, hewan ternak juga turut memberi rejeki bagi para petaninya.

Rangkaian Gumbreg dimulai dengan setiap warga dusun dibagi menjadi empat bagian masing-masing RT. Mereka berjalan dari arah yang berlainan. Rombongan bapak-bapak ini membawa uba rampe atau sesaji berupa ketupat, pisang, ketan untuk gendurenan dan untuk sajen sapi berupa pulo, karuk, ketan, dan ketupat.

Uba rampe dikumpulkan di dalam sebuah pendapa limasan semacam balai pertemuan warga, kemudian di doakan bersama-sama. Setelah itu ritual dilanjutkan mendatangi masing-masing kandang sapi, lalu rapal mantra dilantunkan dan disambut oleh anak-anak bersahut-sahutan.

Sajen atau sesaji yang sudah didoakan di depan sapi dengan rapal mantra kemudian boleh diperebutkan oleh anak-anak di sekitarnya. Akhir dari runtutan Upacara Gumbreg sudah usai, kemudian dilanjutkan dengan pertunjukan Jathilan dari Kelompok Mudho Manunggal.

Jathilan ini dimainkan oleh anak-anak muda warga sekitar Dusun Geger yang memiliki potensi kesenian pertunjukan tradisional. Upacara Adat Gumbreg ini mendapatkan fasilitasi dari Dana Keistimewaan DIY melalui Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Pemerintah Daerah DIY. Dalam pembukaan Gumbreg turuh hadir Endang Widuri selaku Kasi Lembaga Budaya dan Badrun selaku Lurah Seloharjo.